TIPS MEMILIH BANK
Setelah banyak 'bergumul' dengan bank, berikut tips untuk memilih bank
yang 'baik' bagi kita :
1. Tanyakan berapa bunganya, dan jenis bunga apa itu.
Tanyakan dahulu berapa bunga per tahunnya dan itu termasuk bunga apa
(bunga efektif, bunga menurun dan atau istilah2 lainnya). Tanyakan apa
kelebihan dan kekurangan jenis bunga tersebut secara jelas.
2. Tanyakan berapa angsuran per bulan.
Seperti dalam contoh saya tadi, ternyata bunga 15% malah jumlah angsuran
per bulannya lebih tinggi daripada bunga 16%. Ternyata perbedaan ini
terletak pada jenis bunga yang dikenakan. Jadi bagi anda yang telah
survey ke bank, jangan hanya tanyakan besar bunganya saja, namun
tanyakan juga besar angsuran per bulannya. Lalu bandingkan dengan besar
angsuran di bank lain (ingat, jangan terpaku pada suku bunga bank).
3. Lihat piramida angsuran.
Inilah hal yang paling penting namun sering dilupakan. Setelah anda
menanyakan kedua poin diatas tadi, sebaiknya sewaktu anda survey ke
beberapa bank, juga mintalah tabel angsuran dari bank tadi. Tabel
angsuran menjelaskan tentang detil pembayaran pokok + bunga dan sisa
angsuran setiap waktu selama jangka waktu anda pinjam.
Misalkan ilustrasinya dengan pinjaman 250 juta selama 60 bulan begini:
Bank X (15%/tahun) :
Angsuran ke | Pmbyrn Bunga | Pmbyrn Pokok | Sisa Pokok |
1 | 5.142.604 | 2.149.057 | 247.850.942
2 | 5.098.397 | 2.193.264 | 245.657.678
3 | 5.053.281 | 2.238.381 | 243.419.298
20 | 4.127.457 | 3.164.204 | 197.485.943
Bank Y (16%/tahun) :
Angsuran ke | Pmbyrn Bunga | Pmbyrn Pokok | Sisa Pokok |
1 | 3.333.333 | 2.746.181 | 247.253.819
2 | 3.296.718 | 2.782.797 | 244.471.022
3 | 3.259.614 | 2.819.901 | 241.651.122
20 | 2.547.492 | 3.532.022 | 187.529.900
Bagaimana anda bisa lihat perbedaannya..?
Anda bisa melihat perbandingan pembayaran pokok : bunga pada
masing-masing contoh diatas.
Pada bank X, saya mengangsur 7,3 juta namun setiap kali angsuran
tersebut yang dipotong dari bunganya dahulu, tapi nilai pokoknya sangat
kecil. Bahkan rasio perbandingan pengurangan bank dengan pokok lebih
dari 2:1.
Sedangkan bank Y, dengan angsuran 6,050 juta, nilai rasio perbandingan
pokok : bunga tidak sampai 1.25 : 1.
Dengan perbedaan rasio pengurangan pokok + bunga tadi, anda bisa lihat
setelah kita sama-sama mengangsur selama 3 bulan, jika kita ingin
melunasi semua pinjaman kita maka pada bank X kita masih harus melunasi
sebesar 243.419.298, namun pada bank Y kita bisa melunasinya dengan
nilai 241.651.122 (padahal angsuran bank Y lebih kecil!).
Oke mungkin anda hanya mengira terdapat perbedaan yang kecil, hanya
sekitar 2jutaan pada angsuran ke-3 ini. Tapi coba anda perhatikan pada
angsuran ke-20 diatas. Beda kedua bank berkisar 10 jutaan!
4. Tanyakan detil syarat-syarat lainnya.
Setelah itu, tanyakan detil syarat-syarat lainnya pada bank tersebut.
Anda bisa menanyakan berapa biaya administrasi awal (provisi dan
sebagainya), biaya notaris, biaya asuransi dan yang terpenting berapa
biaya penalti saat anda melunasi sebelum jatuh tempo berakhir. Disini
lagi-lagi saya menemukan perbedaan yang cukup mencolok.
Ternyata 'Kekejaman' Bank X dengan bunga 15% dan angsuran yang beda
1.3juta/bulan masih belum berakhir. Sewaktu saya melunasi sebelum jatuh
tempo, saya dikenakan penalti 2% dari nilai pokok pinjaman. Sayapun
harus rela mengeluarkan uang senilai Rp. 5 jutaan sebagai penalti. Dan
untungnya hal ini (penalti) tidak saya temukan dalam aturan bank Y...
Bunga Bank, Bunga Flat, Bunga Efektif, Bunga Anuitas, Fixed & Floating, File-file Contoh Cara
Penghitungan Bunga Bank dan Tips Meminjam Uang (Kredit) di Bank yg saya dapat kan dari temen
Sistem Bunga Flat, Efektif, Fixed & Floating
Banyak orang yang tidak berkecimpung dalam bidang keuangan yang bingung membedakan sistem bunga flat
dan efektif. Bahkan seringkali rancu mencampuradukkan dengan istilah fixed dan floating. Tulisan
singkat ini semoga bisa membantu.
SISTEM BUNGA FLAT
Bunga Flat adalah sistem perhitungan suku bunga yang besarannya mengacu pada pokok hutang awal.
Biasanya diterapkan untuk kredit barang konsumsi seperti handphone, home appliances, mobil atau
kredit tanpa agunan (KTA). Dengan menggunakan sistem bunga flat ini maka porsi bunga dan pokok dalam
angsuran bulanan akan tetap sama. Misalnya besarnya angsuran adalah satu juta rupiah dengan komposisi
porsi pokok 750 ribu dan bunga 250 ribu. Maka, sejak angsuran pertama hingga terakhir porsinya akan
tetap sama.
Untuk menghitung besarnya angsuran dengan menggunakan sistem bunga flat ini sebenarnya cukup
sederhana, misalnya jika kita hendak membeli mobil seharga IDR 150 juta, maka:
a. Harga mobil itu IDR 150 juta,
b. DP 20%, maka pokok hutang menjadi IDR 120 juta.
c. Ambil contoh saja bunganya 5% flat per tahun
d. Tenor pinjaman tiga tahun
angsuran per bulannya menjadi:
= (120 juta + (120 juta X 5% X 3))/36 bulan
= 138 juta / 36 bulan
= IDR 3.833.334
Di dalam angsuran sebesar IDR 3.833.334 itu terdapat porsi pokok sebesar IDR 3.333.334 dan bunga
sebesar IDR 500.000. Dengan demikian jika kita hendak melakukan early repayment atau pelunasan awal,
tinggal dihitung saja, kita sudah berapa kali kita membayar angsuran dan dikalikan jumlah porsi pokok
hutang itu.
SISTEM BUNGA EFEKTIF
Sistem bunga efektif adalah kebalikan dari sistem bunga flat, yaitu porsi bunga dihitung berdasarkan
pokok hutang tersisa. Sehingga porsi bunga dan pokok dalam angsuran setiap bulan akan berbeda, meski
besaran angsuran per bulannya tetap sama. Sistem bunga efektif ini biasanya diterapkan untuk pinjaman
jangka panjang semisal KPR atau kredit investasi.
Dalam sistem bunga efektif ini, porsi bunga di masa-masa awal kredit akan sangat besar di salam
angsuran perbulannya, sehingga pokok hutang akan sangat sedikit berkurang. Jika kita hendak melakukan
pelunasan awal maka jumlah pokok hutang akan masih sangat besar meski kita merasa telah membayar
angsuran yang jika ditotal jumlahnya cukup besar.
Jika dibandingkan kedua sistem bunga itu, maka masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan.
Kelebihan sistem bunga flat adalah jika kita hendak melakukan pelunasan awal, maka porsi pokok hutang
yang berkurang cukup sebanding dengan jumlah uang yang telah kita angsur. Namun kelemahannya, bunga
itu cukup besar karena dihitung dari pokok hutang awal.
Sistem bunga efektif akan lebih berguna untuk pinjaman jangka panjang yang tidak buru-buru dilunasi
di tengah jalan, karena jika kita membandingkan nominal bunga yang kita bayarkan, jauh lebih kecil
dari sistem bunga flat.
Berdasarkan hitung-hitungan kasar saya, nominal yang dihasilkan perhitungan suku bunga flat kira-kira
hampir dua kali suku bunga efektif; misalnya kredit dengan bunga 5% flat itu kira-kira sama dengan
kredit 10% bunga efektif.
Dengan mengambil contoh kredit mobil di atas, maka sebenarnya besarnya angsuran sebesar IDR 3.833.334
itu jika menggunakan metode perhitungan bunga efektif, maka bunga yang dikenakan pada debitur itu
sekitar 10%. Sedangkan jika kita menggunakan sistem efekti dengan tingkat suku bunga 5%, maka
besarnya angsuran hanya IDR 3.596.508.
FIXED VS FLOATING
Sesuai dengan namanya, suku bunga fixed artinya suku bunga itu bersifat tetap selama periode tertentu
atau bahkan selama masa kredit, sedangankan suku bunga floating, artinya bunga dapat berubah
sewaktu-waktu tergantung kondisi pasar.
Jadi jika membandingkan maka flat ><>< floating. Biasanya terdapat kombinasi,
yaitu flat-fixed, artinya bunganya pakai sistem flat dan bersifat tetap selama masa kredit; dan
efektif-floating, yaitu menggunakan sistem bunga efektif dan besaran bunga bisa berubah tergantung
kondisi pasar finansial.
Contoh Perhitungan Bunga Kredit Flat, Efektif, dan Anuitas
Misalkan Anda mengambil kredit di bank sebesar Rp 12 juta dengan masa cicilan 12 bulan dan bank
menggunakan sistem bunga tetap. Contoh perhitungan berikut menggunakan bunga flat 6%, bunga efektif
12%, dan bunga anuitas sebesar 12%.
------------------------------------------------------------------------------
Bunga Flat
Rumus:
total Bunga = P x I x N
bunga perbulan = total bunga / B
besar angsuran = (P + total bunga) / B
* P : Pokok kredit
* I : Suku bunga per tahun
* N : Jangka waktu kredit dalam satuan tahun
* B : Jangka waktu kredit dalam satuan bulan
Perhitungan Bunga Flat :
Total Bunga = Rp 12.000.000 × 0,06 × 1 = Rp 720.000
Bunga per BUlan = Rp 720.000 : 12 = Rp 60.000
Besar Angsuran = (Rp 12.000.000+Rp 720.000 ) / 12 = Rp 1.060.000
------------------------------------------------------------------------------
Bunga Efektif
Rumus : Bunga per Bulan = SA x I/12
* SA : Saldo Akhir Periode
* I : Suku bunga per tahun
Perhitungan Bunga Bank Efektif :
Bunga bulan pertama = Rp 12.000.000×12%/12 = Rp 120.000
Angsuran pokok tiap bulan = Rp 12.000.000/12 = Rp 1.000.000
------------------------------------------------------------------------------
Bunga Anuitas
Rumus : Angsuran Bulanan = P x I/12 x 1/(1-(1+i/12)m)
* P : PokokKredit
* I : Suku bunga per tahun
* m : Jumlah periode pembayaran (bulan)
Perhitungan Bunga Bank :
Angsuran bulanan = Rp 12.000.000×12%/12×1/1-(1/(1+12%/12)12 )
= Rp 1.066.183,519
Dikutip dari buku : "230+ sumber pinjaman untuk usaha anda"
------------------------------------------------------------------------------
Tips Kredit Bank
Dibawah ini tips untuk membantu anda memutuskan.
1. Tanyakan sistem perhitungan suku bunga yang dipakai lembaga tersebut. Biar lebih yakin minta
print out simulasi angsuran kepada petugas bank. Disini anda dapat mengamati perbulannya berapa
cicilan bunga dan cicilan pokok. Begitu juga disini anda dapat memperhitungkan sendiri seandainya
ditengah masa pembiayaan tiba-tiba ingin melunasi. Kewajiban pokok tinggal berapa dan kewajiban bunga
tinggal berapa. Tanyakan apakah kewajiban bunga kudu diselesaikan semuanya atau hanya bunga yang
terjadi pada bulan tersebut saat kita akan melunasinya.
2. Jangan lupa tanyakan selain bunga yang dibebankan biaya apa saja yang harus anda bayar.
Biasanya ada biaya administrasi, biaya provisi, biaya asuransi, biaya materai, biaya notaris dan
biaya-biaya lain.
3. Agar anda tidak menyesal, setidaknya informasi simulasi print out angsuran anda dapatkan dari
beberapa bank. Anda dapat membandingkan bank mana yang lebih murah baik bunga atau biayanya. Jangan
takut tidak diberi informasi oleh mereka, karena pada dasarnya anda adalah pembeli. Pembeli adalah
raja.
4. Jangan segan untuk menawar bunga yang ditawarkan oleh bank. Dalam dunia perbankan atau dunia
bisnis, biasa dilakukan tawar menawar berapa bunga yang dikenakan. Malah kalau anda tidak menawar
bisa dicurigai kalau anda ini bukan pebisnis...he..he..he.. bisa-bisa anda dikira seorang dermawan.
5. Katakanlah anda telah mendapat kredit dari bank, ditengah masa tiba-tiba bunga pasar cenderung
menurun, saran saya jangan segan-segan untuk meminta diskon bunga kebank. Kalau tidak mau banknya
memberikan, sampaikan saja bahwa anda akan memperoleh kredit yang lebih murah dan kredit dibank ini
akan anda lunasi. Sekedar anda tahu, bank paling tidak suka adanya pelunasan kredit sebelum waktunya.
Mengapa? ya karena potensi pendapatan bunganya hilang / tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Menghitung Angsuran atas Pinjaman Bank dari MS EXcel
Microsoft Excel Kalau kita akan meminjam uang di bank, saat pembicaraan berapa angsuran yang harus
dibayarkan per bulannya atas pinjaman yang kita lakukan, biasanya kita diberi atau sekedar
diperlihatkan selembar kertas yang berisi baris baris-baris besarnya pinjaman, masa pinjaman dan
besarnya angsuran yang harus dibayarkan per bulannya. Kalau tidak salah besar pinjaman yang tertera
di situ jumlahnya dalam kelipatan lima juta atau sepuluh juta.
Dengan menggunakan fungsi yang ada pada aplikasi MS Excel, kita dapat membuat perhitungan besarnya
angsuran yang harus dibayar perbulannya untuk setiap jumlah pinjaman yang akan diambil, termasuk
jumlah pinjaman yang tidak tercantum dalam kertas yang diberikan oleh bank. Mungkin ada beberapa cara
perhitungan angsuran, dan yang saya tulis di sini –menurut pengetahuan saya– paling banyak digunakan,
antara lain BCA, Bank Mandiri, dan BII.
Contoh kasusnya, kita akan meminjam uang sebesar Rp 45.000.000,00 untuk masa pinjaman 5 tahun. Bunga
yang berlaku pada saat itu misalnya 16% per tahun. Misalnya kita tuliskan masing-masing nilai ini
dalam cell pada worksheet MS Excel.
A1 = 45000000
A2 = 5
A3 = 16%
Hasil perhitungan besarnya angsuran akan kita letakkan pada cell A5, maka untuk cell A5 kita
masukkan formula berikut:
=PMT(A3/12;A2*12;A1)
Perhitungan tersebut akan menghasilkan nilai negatif, karena dilihat dari sudut pandang kita
mengeluarkan uang.
Dari besarnya angsuran yang didapat, mungkin kita ingin mengetahui besarnya pokok pinjaman dalam
cicilan yang kita bayarkan. Misalnya kita akan meletakkan hasil perhitungannya pada cell A6, formula
yang yang dimasukkan:
=PPMT(A3/12;cicilan_ke;A2*12;A1)
cicilan_ke kita ganti dengan bilangan 1, 2, 3 dan seterusnya menunjukan angsuran ke-1, ke-2, ke-3
dan seterusnya.
Besarnya bunga yang dibayarkan, kita dapat menghitung langsung dari besarnya angsuran dikurangi
pokok pinjaman yang dibayarkan. Jika dihitung dengan menggunakan fungsi pada MS Excel, formula yang
dimasukkan sebagai berikut:
=IPMT(A3/12;cicilan_ke;A2*12;A1)
Kalau kita perhatikan dengan keadaan bunga tetap, jumlah angsuran akan sama untuk tiap bulannya,
besar pokok pinjaman akan semakin naik dan bunga yang dibayarkan akan semakin turun untuk setiap
angsuran bulanannya.
yang 'baik' bagi kita :
1. Tanyakan berapa bunganya, dan jenis bunga apa itu.
Tanyakan dahulu berapa bunga per tahunnya dan itu termasuk bunga apa
(bunga efektif, bunga menurun dan atau istilah2 lainnya). Tanyakan apa
kelebihan dan kekurangan jenis bunga tersebut secara jelas.
2. Tanyakan berapa angsuran per bulan.
Seperti dalam contoh saya tadi, ternyata bunga 15% malah jumlah angsuran
per bulannya lebih tinggi daripada bunga 16%. Ternyata perbedaan ini
terletak pada jenis bunga yang dikenakan. Jadi bagi anda yang telah
survey ke bank, jangan hanya tanyakan besar bunganya saja, namun
tanyakan juga besar angsuran per bulannya. Lalu bandingkan dengan besar
angsuran di bank lain (ingat, jangan terpaku pada suku bunga bank).
3. Lihat piramida angsuran.
Inilah hal yang paling penting namun sering dilupakan. Setelah anda
menanyakan kedua poin diatas tadi, sebaiknya sewaktu anda survey ke
beberapa bank, juga mintalah tabel angsuran dari bank tadi. Tabel
angsuran menjelaskan tentang detil pembayaran pokok + bunga dan sisa
angsuran setiap waktu selama jangka waktu anda pinjam.
Misalkan ilustrasinya dengan pinjaman 250 juta selama 60 bulan begini:
Bank X (15%/tahun) :
Angsuran ke | Pmbyrn Bunga | Pmbyrn Pokok | Sisa Pokok |
1 | 5.142.604 | 2.149.057 | 247.850.942
2 | 5.098.397 | 2.193.264 | 245.657.678
3 | 5.053.281 | 2.238.381 | 243.419.298
20 | 4.127.457 | 3.164.204 | 197.485.943
Bank Y (16%/tahun) :
Angsuran ke | Pmbyrn Bunga | Pmbyrn Pokok | Sisa Pokok |
1 | 3.333.333 | 2.746.181 | 247.253.819
2 | 3.296.718 | 2.782.797 | 244.471.022
3 | 3.259.614 | 2.819.901 | 241.651.122
20 | 2.547.492 | 3.532.022 | 187.529.900
Bagaimana anda bisa lihat perbedaannya..?
Anda bisa melihat perbandingan pembayaran pokok : bunga pada
masing-masing contoh diatas.
Pada bank X, saya mengangsur 7,3 juta namun setiap kali angsuran
tersebut yang dipotong dari bunganya dahulu, tapi nilai pokoknya sangat
kecil. Bahkan rasio perbandingan pengurangan bank dengan pokok lebih
dari 2:1.
Sedangkan bank Y, dengan angsuran 6,050 juta, nilai rasio perbandingan
pokok : bunga tidak sampai 1.25 : 1.
Dengan perbedaan rasio pengurangan pokok + bunga tadi, anda bisa lihat
setelah kita sama-sama mengangsur selama 3 bulan, jika kita ingin
melunasi semua pinjaman kita maka pada bank X kita masih harus melunasi
sebesar 243.419.298, namun pada bank Y kita bisa melunasinya dengan
nilai 241.651.122 (padahal angsuran bank Y lebih kecil!).
Oke mungkin anda hanya mengira terdapat perbedaan yang kecil, hanya
sekitar 2jutaan pada angsuran ke-3 ini. Tapi coba anda perhatikan pada
angsuran ke-20 diatas. Beda kedua bank berkisar 10 jutaan!
4. Tanyakan detil syarat-syarat lainnya.
Setelah itu, tanyakan detil syarat-syarat lainnya pada bank tersebut.
Anda bisa menanyakan berapa biaya administrasi awal (provisi dan
sebagainya), biaya notaris, biaya asuransi dan yang terpenting berapa
biaya penalti saat anda melunasi sebelum jatuh tempo berakhir. Disini
lagi-lagi saya menemukan perbedaan yang cukup mencolok.
Ternyata 'Kekejaman' Bank X dengan bunga 15% dan angsuran yang beda
1.3juta/bulan masih belum berakhir. Sewaktu saya melunasi sebelum jatuh
tempo, saya dikenakan penalti 2% dari nilai pokok pinjaman. Sayapun
harus rela mengeluarkan uang senilai Rp. 5 jutaan sebagai penalti. Dan
untungnya hal ini (penalti) tidak saya temukan dalam aturan bank Y...
Bunga Bank, Bunga Flat, Bunga Efektif, Bunga Anuitas, Fixed & Floating, File-file Contoh Cara
Penghitungan Bunga Bank dan Tips Meminjam Uang (Kredit) di Bank yg saya dapat kan dari temen
Sistem Bunga Flat, Efektif, Fixed & Floating
Banyak orang yang tidak berkecimpung dalam bidang keuangan yang bingung membedakan sistem bunga flat
dan efektif. Bahkan seringkali rancu mencampuradukkan dengan istilah fixed dan floating. Tulisan
singkat ini semoga bisa membantu.
SISTEM BUNGA FLAT
Bunga Flat adalah sistem perhitungan suku bunga yang besarannya mengacu pada pokok hutang awal.
Biasanya diterapkan untuk kredit barang konsumsi seperti handphone, home appliances, mobil atau
kredit tanpa agunan (KTA). Dengan menggunakan sistem bunga flat ini maka porsi bunga dan pokok dalam
angsuran bulanan akan tetap sama. Misalnya besarnya angsuran adalah satu juta rupiah dengan komposisi
porsi pokok 750 ribu dan bunga 250 ribu. Maka, sejak angsuran pertama hingga terakhir porsinya akan
tetap sama.
Untuk menghitung besarnya angsuran dengan menggunakan sistem bunga flat ini sebenarnya cukup
sederhana, misalnya jika kita hendak membeli mobil seharga IDR 150 juta, maka:
a. Harga mobil itu IDR 150 juta,
b. DP 20%, maka pokok hutang menjadi IDR 120 juta.
c. Ambil contoh saja bunganya 5% flat per tahun
d. Tenor pinjaman tiga tahun
angsuran per bulannya menjadi:
= (120 juta + (120 juta X 5% X 3))/36 bulan
= 138 juta / 36 bulan
= IDR 3.833.334
Di dalam angsuran sebesar IDR 3.833.334 itu terdapat porsi pokok sebesar IDR 3.333.334 dan bunga
sebesar IDR 500.000. Dengan demikian jika kita hendak melakukan early repayment atau pelunasan awal,
tinggal dihitung saja, kita sudah berapa kali kita membayar angsuran dan dikalikan jumlah porsi pokok
hutang itu.
SISTEM BUNGA EFEKTIF
Sistem bunga efektif adalah kebalikan dari sistem bunga flat, yaitu porsi bunga dihitung berdasarkan
pokok hutang tersisa. Sehingga porsi bunga dan pokok dalam angsuran setiap bulan akan berbeda, meski
besaran angsuran per bulannya tetap sama. Sistem bunga efektif ini biasanya diterapkan untuk pinjaman
jangka panjang semisal KPR atau kredit investasi.
Dalam sistem bunga efektif ini, porsi bunga di masa-masa awal kredit akan sangat besar di salam
angsuran perbulannya, sehingga pokok hutang akan sangat sedikit berkurang. Jika kita hendak melakukan
pelunasan awal maka jumlah pokok hutang akan masih sangat besar meski kita merasa telah membayar
angsuran yang jika ditotal jumlahnya cukup besar.
Jika dibandingkan kedua sistem bunga itu, maka masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan.
Kelebihan sistem bunga flat adalah jika kita hendak melakukan pelunasan awal, maka porsi pokok hutang
yang berkurang cukup sebanding dengan jumlah uang yang telah kita angsur. Namun kelemahannya, bunga
itu cukup besar karena dihitung dari pokok hutang awal.
Sistem bunga efektif akan lebih berguna untuk pinjaman jangka panjang yang tidak buru-buru dilunasi
di tengah jalan, karena jika kita membandingkan nominal bunga yang kita bayarkan, jauh lebih kecil
dari sistem bunga flat.
Berdasarkan hitung-hitungan kasar saya, nominal yang dihasilkan perhitungan suku bunga flat kira-kira
hampir dua kali suku bunga efektif; misalnya kredit dengan bunga 5% flat itu kira-kira sama dengan
kredit 10% bunga efektif.
Dengan mengambil contoh kredit mobil di atas, maka sebenarnya besarnya angsuran sebesar IDR 3.833.334
itu jika menggunakan metode perhitungan bunga efektif, maka bunga yang dikenakan pada debitur itu
sekitar 10%. Sedangkan jika kita menggunakan sistem efekti dengan tingkat suku bunga 5%, maka
besarnya angsuran hanya IDR 3.596.508.
FIXED VS FLOATING
Sesuai dengan namanya, suku bunga fixed artinya suku bunga itu bersifat tetap selama periode tertentu
atau bahkan selama masa kredit, sedangankan suku bunga floating, artinya bunga dapat berubah
sewaktu-waktu tergantung kondisi pasar.
Jadi jika membandingkan maka flat ><>< floating. Biasanya terdapat kombinasi,
yaitu flat-fixed, artinya bunganya pakai sistem flat dan bersifat tetap selama masa kredit; dan
efektif-floating, yaitu menggunakan sistem bunga efektif dan besaran bunga bisa berubah tergantung
kondisi pasar finansial.
Contoh Perhitungan Bunga Kredit Flat, Efektif, dan Anuitas
Misalkan Anda mengambil kredit di bank sebesar Rp 12 juta dengan masa cicilan 12 bulan dan bank
menggunakan sistem bunga tetap. Contoh perhitungan berikut menggunakan bunga flat 6%, bunga efektif
12%, dan bunga anuitas sebesar 12%.
------------------------------------------------------------------------------
Bunga Flat
Rumus:
total Bunga = P x I x N
bunga perbulan = total bunga / B
besar angsuran = (P + total bunga) / B
* P : Pokok kredit
* I : Suku bunga per tahun
* N : Jangka waktu kredit dalam satuan tahun
* B : Jangka waktu kredit dalam satuan bulan
Perhitungan Bunga Flat :
Total Bunga = Rp 12.000.000 × 0,06 × 1 = Rp 720.000
Bunga per BUlan = Rp 720.000 : 12 = Rp 60.000
Besar Angsuran = (Rp 12.000.000+Rp 720.000 ) / 12 = Rp 1.060.000
------------------------------------------------------------------------------
Bunga Efektif
Rumus : Bunga per Bulan = SA x I/12
* SA : Saldo Akhir Periode
* I : Suku bunga per tahun
Perhitungan Bunga Bank Efektif :
Bunga bulan pertama = Rp 12.000.000×12%/12 = Rp 120.000
Angsuran pokok tiap bulan = Rp 12.000.000/12 = Rp 1.000.000
------------------------------------------------------------------------------
Bunga Anuitas
Rumus : Angsuran Bulanan = P x I/12 x 1/(1-(1+i/12)m)
* P : PokokKredit
* I : Suku bunga per tahun
* m : Jumlah periode pembayaran (bulan)
Perhitungan Bunga Bank :
Angsuran bulanan = Rp 12.000.000×12%/12×1/1-(1/(1+12%/12)12 )
= Rp 1.066.183,519
Dikutip dari buku : "230+ sumber pinjaman untuk usaha anda"
------------------------------------------------------------------------------
Tips Kredit Bank
Dibawah ini tips untuk membantu anda memutuskan.
1. Tanyakan sistem perhitungan suku bunga yang dipakai lembaga tersebut. Biar lebih yakin minta
print out simulasi angsuran kepada petugas bank. Disini anda dapat mengamati perbulannya berapa
cicilan bunga dan cicilan pokok. Begitu juga disini anda dapat memperhitungkan sendiri seandainya
ditengah masa pembiayaan tiba-tiba ingin melunasi. Kewajiban pokok tinggal berapa dan kewajiban bunga
tinggal berapa. Tanyakan apakah kewajiban bunga kudu diselesaikan semuanya atau hanya bunga yang
terjadi pada bulan tersebut saat kita akan melunasinya.
2. Jangan lupa tanyakan selain bunga yang dibebankan biaya apa saja yang harus anda bayar.
Biasanya ada biaya administrasi, biaya provisi, biaya asuransi, biaya materai, biaya notaris dan
biaya-biaya lain.
3. Agar anda tidak menyesal, setidaknya informasi simulasi print out angsuran anda dapatkan dari
beberapa bank. Anda dapat membandingkan bank mana yang lebih murah baik bunga atau biayanya. Jangan
takut tidak diberi informasi oleh mereka, karena pada dasarnya anda adalah pembeli. Pembeli adalah
raja.
4. Jangan segan untuk menawar bunga yang ditawarkan oleh bank. Dalam dunia perbankan atau dunia
bisnis, biasa dilakukan tawar menawar berapa bunga yang dikenakan. Malah kalau anda tidak menawar
bisa dicurigai kalau anda ini bukan pebisnis...he..he..he.. bisa-bisa anda dikira seorang dermawan.
5. Katakanlah anda telah mendapat kredit dari bank, ditengah masa tiba-tiba bunga pasar cenderung
menurun, saran saya jangan segan-segan untuk meminta diskon bunga kebank. Kalau tidak mau banknya
memberikan, sampaikan saja bahwa anda akan memperoleh kredit yang lebih murah dan kredit dibank ini
akan anda lunasi. Sekedar anda tahu, bank paling tidak suka adanya pelunasan kredit sebelum waktunya.
Mengapa? ya karena potensi pendapatan bunganya hilang / tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Menghitung Angsuran atas Pinjaman Bank dari MS EXcel
Microsoft Excel Kalau kita akan meminjam uang di bank, saat pembicaraan berapa angsuran yang harus
dibayarkan per bulannya atas pinjaman yang kita lakukan, biasanya kita diberi atau sekedar
diperlihatkan selembar kertas yang berisi baris baris-baris besarnya pinjaman, masa pinjaman dan
besarnya angsuran yang harus dibayarkan per bulannya. Kalau tidak salah besar pinjaman yang tertera
di situ jumlahnya dalam kelipatan lima juta atau sepuluh juta.
Dengan menggunakan fungsi yang ada pada aplikasi MS Excel, kita dapat membuat perhitungan besarnya
angsuran yang harus dibayar perbulannya untuk setiap jumlah pinjaman yang akan diambil, termasuk
jumlah pinjaman yang tidak tercantum dalam kertas yang diberikan oleh bank. Mungkin ada beberapa cara
perhitungan angsuran, dan yang saya tulis di sini –menurut pengetahuan saya– paling banyak digunakan,
antara lain BCA, Bank Mandiri, dan BII.
Contoh kasusnya, kita akan meminjam uang sebesar Rp 45.000.000,00 untuk masa pinjaman 5 tahun. Bunga
yang berlaku pada saat itu misalnya 16% per tahun. Misalnya kita tuliskan masing-masing nilai ini
dalam cell pada worksheet MS Excel.
A1 = 45000000
A2 = 5
A3 = 16%
Hasil perhitungan besarnya angsuran akan kita letakkan pada cell A5, maka untuk cell A5 kita
masukkan formula berikut:
=PMT(A3/12;A2*12;A1)
Perhitungan tersebut akan menghasilkan nilai negatif, karena dilihat dari sudut pandang kita
mengeluarkan uang.
Dari besarnya angsuran yang didapat, mungkin kita ingin mengetahui besarnya pokok pinjaman dalam
cicilan yang kita bayarkan. Misalnya kita akan meletakkan hasil perhitungannya pada cell A6, formula
yang yang dimasukkan:
=PPMT(A3/12;cicilan_ke;A2*12;A1)
cicilan_ke kita ganti dengan bilangan 1, 2, 3 dan seterusnya menunjukan angsuran ke-1, ke-2, ke-3
dan seterusnya.
Besarnya bunga yang dibayarkan, kita dapat menghitung langsung dari besarnya angsuran dikurangi
pokok pinjaman yang dibayarkan. Jika dihitung dengan menggunakan fungsi pada MS Excel, formula yang
dimasukkan sebagai berikut:
=IPMT(A3/12;cicilan_ke;A2*12;A1)
Kalau kita perhatikan dengan keadaan bunga tetap, jumlah angsuran akan sama untuk tiap bulannya,
besar pokok pinjaman akan semakin naik dan bunga yang dibayarkan akan semakin turun untuk setiap
angsuran bulanannya.
Post a Comment