Header Ads

TIPS MEMILIH BANK

Setelah banyak 'bergumul' dengan bank, berikut tips untuk memilih bank
yang 'baik' bagi kita :

1. Tanyakan berapa bunganya, dan jenis bunga apa itu.
Tanyakan dahulu berapa bunga per tahunnya dan itu termasuk bunga apa
(bunga efektif, bunga menurun dan atau istilah2 lainnya). Tanyakan apa
kelebihan dan kekurangan jenis bunga tersebut secara jelas.

2. Tanyakan berapa angsuran per bulan.
Seperti dalam contoh saya tadi, ternyata bunga 15% malah jumlah angsuran
per bulannya lebih tinggi daripada bunga 16%. Ternyata perbedaan ini
terletak pada jenis bunga yang dikenakan. Jadi bagi anda yang telah
survey ke bank, jangan hanya tanyakan besar bunganya saja, namun
tanyakan juga besar angsuran per bulannya. Lalu bandingkan dengan besar
angsuran di bank lain (ingat, jangan terpaku pada suku bunga bank).

3. Lihat piramida angsuran.
Inilah hal yang paling penting namun sering dilupakan. Setelah anda
menanyakan kedua poin diatas tadi, sebaiknya sewaktu anda survey ke
beberapa bank, juga mintalah tabel angsuran dari bank tadi. Tabel
angsuran menjelaskan tentang detil pembayaran pokok + bunga dan sisa
angsuran setiap waktu selama jangka waktu anda pinjam.

Misalkan ilustrasinya dengan pinjaman 250 juta selama 60 bulan begini:

Bank X (15%/tahun) :
Angsuran ke | Pmbyrn Bunga | Pmbyrn Pokok | Sisa Pokok |
1 | 5.142.604 | 2.149.057 | 247.850.942
2 | 5.098.397 | 2.193.264 | 245.657.678
3 | 5.053.281 | 2.238.381 | 243.419.298
20 | 4.127.457 | 3.164.204 | 197.485.943

Bank Y (16%/tahun) :
Angsuran ke | Pmbyrn Bunga | Pmbyrn Pokok | Sisa Pokok |
1 | 3.333.333 | 2.746.181 | 247.253.819
2 | 3.296.718 | 2.782.797 | 244.471.022
3 | 3.259.614 | 2.819.901 | 241.651.122
20 | 2.547.492 | 3.532.022 | 187.529.900

Bagaimana anda bisa lihat perbedaannya..?
Anda bisa melihat perbandingan pembayaran pokok : bunga pada
masing-masing contoh diatas.
Pada bank X, saya mengangsur 7,3 juta namun setiap kali angsuran
tersebut yang dipotong dari bunganya dahulu, tapi nilai pokoknya sangat
kecil. Bahkan rasio perbandingan pengurangan bank dengan pokok lebih
dari 2:1.
Sedangkan bank Y, dengan angsuran 6,050 juta, nilai rasio perbandingan
pokok : bunga tidak sampai 1.25 : 1.

Dengan perbedaan rasio pengurangan pokok + bunga tadi, anda bisa lihat
setelah kita sama-sama mengangsur selama 3 bulan, jika kita ingin
melunasi semua pinjaman kita maka pada bank X kita masih harus melunasi
sebesar 243.419.298, namun pada bank Y kita bisa melunasinya dengan
nilai 241.651.122 (padahal angsuran bank Y lebih kecil!).
Oke mungkin anda hanya mengira terdapat perbedaan yang kecil, hanya
sekitar 2jutaan pada angsuran ke-3 ini. Tapi coba anda perhatikan pada
angsuran ke-20 diatas. Beda kedua bank berkisar 10 jutaan!

4. Tanyakan detil syarat-syarat lainnya.
Setelah itu, tanyakan detil syarat-syarat lainnya pada bank tersebut.
Anda bisa menanyakan berapa biaya administrasi awal (provisi dan
sebagainya), biaya notaris, biaya asuransi dan yang terpenting berapa
biaya penalti saat anda melunasi sebelum jatuh tempo berakhir. Disini
lagi-lagi saya menemukan perbedaan yang cukup mencolok.

Ternyata 'Kekejaman' Bank X dengan bunga 15% dan angsuran yang beda
1.3juta/bulan masih belum berakhir. Sewaktu saya melunasi sebelum jatuh
tempo, saya dikenakan penalti 2% dari nilai pokok pinjaman. Sayapun
harus rela mengeluarkan uang senilai Rp. 5 jutaan sebagai penalti. Dan
untungnya hal ini (penalti) tidak saya temukan dalam aturan bank Y...

Bunga Bank, Bunga Flat, Bunga Efektif, Bunga Anuitas, Fixed & Floating, File-file Contoh Cara

Penghitungan Bunga Bank dan Tips Meminjam Uang (Kredit) di Bank yg saya dapat kan dari temen



Sistem Bunga Flat, Efektif, Fixed & Floating

Banyak orang yang tidak berkecimpung dalam bidang keuangan yang bingung membedakan sistem bunga flat

dan efektif. Bahkan seringkali rancu mencampuradukkan dengan istilah fixed dan floating. Tulisan

singkat ini semoga bisa membantu.


SISTEM BUNGA FLAT

Bunga Flat adalah sistem perhitungan suku bunga yang besarannya mengacu pada pokok hutang awal.

Biasanya diterapkan untuk kredit barang konsumsi seperti handphone, home appliances, mobil atau

kredit tanpa agunan (KTA). Dengan menggunakan sistem bunga flat ini maka porsi bunga dan pokok dalam

angsuran bulanan akan tetap sama. Misalnya besarnya angsuran adalah satu juta rupiah dengan komposisi

porsi pokok 750 ribu dan bunga 250 ribu. Maka, sejak angsuran pertama hingga terakhir porsinya akan

tetap sama.

Untuk menghitung besarnya angsuran dengan menggunakan sistem bunga flat ini sebenarnya cukup

sederhana, misalnya jika kita hendak membeli mobil seharga IDR 150 juta, maka:

a. Harga mobil itu IDR 150 juta,
b. DP 20%, maka pokok hutang menjadi IDR 120 juta.
c. Ambil contoh saja bunganya 5% flat per tahun
d. Tenor pinjaman tiga tahun


angsuran per bulannya menjadi:
= (120 juta + (120 juta X 5% X 3))/36 bulan
= 138 juta / 36 bulan
= IDR 3.833.334


Di dalam angsuran sebesar IDR 3.833.334 itu terdapat porsi pokok sebesar IDR 3.333.334 dan bunga

sebesar IDR 500.000. Dengan demikian jika kita hendak melakukan early repayment atau pelunasan awal,

tinggal dihitung saja, kita sudah berapa kali kita membayar angsuran dan dikalikan jumlah porsi pokok

hutang itu.


SISTEM BUNGA EFEKTIF

Sistem bunga efektif adalah kebalikan dari sistem bunga flat, yaitu porsi bunga dihitung berdasarkan

pokok hutang tersisa. Sehingga porsi bunga dan pokok dalam angsuran setiap bulan akan berbeda, meski

besaran angsuran per bulannya tetap sama. Sistem bunga efektif ini biasanya diterapkan untuk pinjaman

jangka panjang semisal KPR atau kredit investasi.

Dalam sistem bunga efektif ini, porsi bunga di masa-masa awal kredit akan sangat besar di salam

angsuran perbulannya, sehingga pokok hutang akan sangat sedikit berkurang. Jika kita hendak melakukan

pelunasan awal maka jumlah pokok hutang akan masih sangat besar meski kita merasa telah membayar

angsuran yang jika ditotal jumlahnya cukup besar.

Jika dibandingkan kedua sistem bunga itu, maka masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan.

Kelebihan sistem bunga flat adalah jika kita hendak melakukan pelunasan awal, maka porsi pokok hutang

yang berkurang cukup sebanding dengan jumlah uang yang telah kita angsur. Namun kelemahannya, bunga

itu cukup besar karena dihitung dari pokok hutang awal.

Sistem bunga efektif akan lebih berguna untuk pinjaman jangka panjang yang tidak buru-buru dilunasi

di tengah jalan, karena jika kita membandingkan nominal bunga yang kita bayarkan, jauh lebih kecil

dari sistem bunga flat.

Berdasarkan hitung-hitungan kasar saya, nominal yang dihasilkan perhitungan suku bunga flat kira-kira

hampir dua kali suku bunga efektif; misalnya kredit dengan bunga 5% flat itu kira-kira sama dengan

kredit 10% bunga efektif.

Dengan mengambil contoh kredit mobil di atas, maka sebenarnya besarnya angsuran sebesar IDR 3.833.334

itu jika menggunakan metode perhitungan bunga efektif, maka bunga yang dikenakan pada debitur itu

sekitar 10%. Sedangkan jika kita menggunakan sistem efekti dengan tingkat suku bunga 5%, maka

besarnya angsuran hanya IDR 3.596.508.

FIXED VS FLOATING
Sesuai dengan namanya, suku bunga fixed artinya suku bunga itu bersifat tetap selama periode tertentu

atau bahkan selama masa kredit, sedangankan suku bunga floating, artinya bunga dapat berubah

sewaktu-waktu tergantung kondisi pasar.

Jadi jika membandingkan maka flat ><>< floating. Biasanya terdapat kombinasi,

yaitu flat-fixed, artinya bunganya pakai sistem flat dan bersifat tetap selama masa kredit; dan

efektif-floating, yaitu menggunakan sistem bunga efektif dan besaran bunga bisa berubah tergantung

kondisi pasar finansial.


Contoh Perhitungan Bunga Kredit Flat, Efektif, dan Anuitas

Misalkan Anda mengambil kredit di bank sebesar Rp 12 juta dengan masa cicilan 12 bulan dan bank

menggunakan sistem bunga tetap. Contoh perhitungan berikut menggunakan bunga flat 6%, bunga efektif

12%, dan bunga anuitas sebesar 12%.

------------------------------------------------------------------------------

Bunga Flat


Rumus:

total Bunga = P x I x N
bunga perbulan = total bunga / B
besar angsuran = (P + total bunga) / B

* P : Pokok kredit
* I : Suku bunga per tahun
* N : Jangka waktu kredit dalam satuan tahun
* B : Jangka waktu kredit dalam satuan bulan

Perhitungan Bunga Flat :

Total Bunga = Rp 12.000.000 × 0,06 × 1 = Rp 720.000
Bunga per BUlan = Rp 720.000 : 12 = Rp 60.000
Besar Angsuran = (Rp 12.000.000+Rp 720.000 ) / 12 = Rp 1.060.000


------------------------------------------------------------------------------

Bunga Efektif


Rumus : Bunga per Bulan = SA x I/12

* SA : Saldo Akhir Periode
* I : Suku bunga per tahun

Perhitungan Bunga Bank Efektif :

Bunga bulan pertama = Rp 12.000.000×12%/12 = Rp 120.000
Angsuran pokok tiap bulan = Rp 12.000.000/12 = Rp 1.000.000


------------------------------------------------------------------------------

Bunga Anuitas


Rumus : Angsuran Bulanan = P x I/12 x 1/(1-(1+i/12)m)

* P : PokokKredit
* I : Suku bunga per tahun
* m : Jumlah periode pembayaran (bulan)

Perhitungan Bunga Bank :

Angsuran bulanan = Rp 12.000.000×12%/12×1/1-(1/(1+12%/12)12 )
= Rp 1.066.183,519



Dikutip dari buku : "230+ sumber pinjaman untuk usaha anda"
------------------------------------------------------------------------------

Tips Kredit Bank

Dibawah ini tips untuk membantu anda memutuskan.

1. Tanyakan sistem perhitungan suku bunga yang dipakai lembaga tersebut. Biar lebih yakin minta

print out simulasi angsuran kepada petugas bank. Disini anda dapat mengamati perbulannya berapa

cicilan bunga dan cicilan pokok. Begitu juga disini anda dapat memperhitungkan sendiri seandainya

ditengah masa pembiayaan tiba-tiba ingin melunasi. Kewajiban pokok tinggal berapa dan kewajiban bunga

tinggal berapa. Tanyakan apakah kewajiban bunga kudu diselesaikan semuanya atau hanya bunga yang

terjadi pada bulan tersebut saat kita akan melunasinya.
2. Jangan lupa tanyakan selain bunga yang dibebankan biaya apa saja yang harus anda bayar.

Biasanya ada biaya administrasi, biaya provisi, biaya asuransi, biaya materai, biaya notaris dan

biaya-biaya lain.
3. Agar anda tidak menyesal, setidaknya informasi simulasi print out angsuran anda dapatkan dari

beberapa bank. Anda dapat membandingkan bank mana yang lebih murah baik bunga atau biayanya. Jangan

takut tidak diberi informasi oleh mereka, karena pada dasarnya anda adalah pembeli. Pembeli adalah

raja.
4. Jangan segan untuk menawar bunga yang ditawarkan oleh bank. Dalam dunia perbankan atau dunia

bisnis, biasa dilakukan tawar menawar berapa bunga yang dikenakan. Malah kalau anda tidak menawar

bisa dicurigai kalau anda ini bukan pebisnis...he..he..he.. bisa-bisa anda dikira seorang dermawan.
5. Katakanlah anda telah mendapat kredit dari bank, ditengah masa tiba-tiba bunga pasar cenderung

menurun, saran saya jangan segan-segan untuk meminta diskon bunga kebank. Kalau tidak mau banknya

memberikan, sampaikan saja bahwa anda akan memperoleh kredit yang lebih murah dan kredit dibank ini

akan anda lunasi. Sekedar anda tahu, bank paling tidak suka adanya pelunasan kredit sebelum waktunya.

Mengapa? ya karena potensi pendapatan bunganya hilang / tidak sesuai dengan yang diharapkan.




Menghitung Angsuran atas Pinjaman Bank dari MS EXcel

Microsoft Excel Kalau kita akan meminjam uang di bank, saat pembicaraan berapa angsuran yang harus

dibayarkan per bulannya atas pinjaman yang kita lakukan, biasanya kita diberi atau sekedar

diperlihatkan selembar kertas yang berisi baris baris-baris besarnya pinjaman, masa pinjaman dan

besarnya angsuran yang harus dibayarkan per bulannya. Kalau tidak salah besar pinjaman yang tertera

di situ jumlahnya dalam kelipatan lima juta atau sepuluh juta.

Dengan menggunakan fungsi yang ada pada aplikasi MS Excel, kita dapat membuat perhitungan besarnya

angsuran yang harus dibayar perbulannya untuk setiap jumlah pinjaman yang akan diambil, termasuk

jumlah pinjaman yang tidak tercantum dalam kertas yang diberikan oleh bank. Mungkin ada beberapa cara

perhitungan angsuran, dan yang saya tulis di sini –menurut pengetahuan saya– paling banyak digunakan,

antara lain BCA, Bank Mandiri, dan BII.

Contoh kasusnya, kita akan meminjam uang sebesar Rp 45.000.000,00 untuk masa pinjaman 5 tahun. Bunga

yang berlaku pada saat itu misalnya 16% per tahun. Misalnya kita tuliskan masing-masing nilai ini

dalam cell pada worksheet MS Excel.


A1 = 45000000
A2 = 5
A3 = 16%

Hasil perhitungan besarnya angsuran akan kita letakkan pada cell A5, maka untuk cell A5 kita

masukkan formula berikut:


=PMT(A3/12;A2*12;A1)


Perhitungan tersebut akan menghasilkan nilai negatif, karena dilihat dari sudut pandang kita

mengeluarkan uang.

Dari besarnya angsuran yang didapat, mungkin kita ingin mengetahui besarnya pokok pinjaman dalam

cicilan yang kita bayarkan. Misalnya kita akan meletakkan hasil perhitungannya pada cell A6, formula

yang yang dimasukkan:


=PPMT(A3/12;cicilan_ke;A2*12;A1)


cicilan_ke kita ganti dengan bilangan 1, 2, 3 dan seterusnya menunjukan angsuran ke-1, ke-2, ke-3

dan seterusnya.

Besarnya bunga yang dibayarkan, kita dapat menghitung langsung dari besarnya angsuran dikurangi

pokok pinjaman yang dibayarkan. Jika dihitung dengan menggunakan fungsi pada MS Excel, formula yang

dimasukkan sebagai berikut:


=IPMT(A3/12;cicilan_ke;A2*12;A1)



Kalau kita perhatikan dengan keadaan bunga tetap, jumlah angsuran akan sama untuk tiap bulannya,

besar pokok pinjaman akan semakin naik dan bunga yang dibayarkan akan semakin turun untuk setiap

angsuran bulanannya.
website copyright 2013. Diberdayakan oleh Blogger.